Kampanye Terus, SBY Cenderung Narsis

Kampanye Terus, SBY Cenderung Narsis
Kampanye Terus, SBY Cenderung Narsis
JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Bonnie Hargen, menyikapi kampanye tanpa henti yang dilakukan calon presiden (capres) incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar kembali terpilih sebagai presiden mendatang cenderung berperilaku narsis. Akibatnya, melakukan manipulasi politik pun menjadi sah.

"Salah satu iklan politik SBY di media televisi yang mengklaim hutang menurun misalnya, sementara pembayaran hutang terus bertambah setiap tahun. Pada 2004 jumlahnya Rp 108,75 triliun, dan 2009 ini anggaran pembayaran mencapai Rp 168,92 triliun," ujar Bonnie Hargen kepada wartawan di Jakarta, Kamis (13/3).

Mengapa ini dilakukan? Menurutnya, itu karena SBY selalu memikirkan pencitraan untuk mendongkrak popularitasnya. "Jadi, kebohongan publik pun menjadi sah dilakukan," ujarnya.

Citra lain yang ditampilkan, antara lain adalah menurunkan harga BBM tiga kali. Tapi di lain sisi, kata Bonnie, Pertamina mengumumkan keuntungannya naik dari BBM. "Jadi, subsidi itu ternyata untuk mencari keuntungan," ujar Bonnie lagi.

JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Bonnie Hargen, menyikapi kampanye tanpa henti yang dilakukan calon presiden (capres) incumbent

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News