Kanjeng Kiai Nogo Siluman Milik Pangeran Diponegoro Masih di Belanda

Kanjeng Kiai Nogo Siluman Milik Pangeran Diponegoro Masih di Belanda
Direktur Program Goethe-Institut Katrin Sohns di samping tongkat Pangeran Diponegoro yang dipamerkan di Galeri Nasional Jakarta saat ini. Foto: Hilmi Setiawan/Jawa Pos

Menurut Direktur Program Goethe-Institut Jakarta Katrin Sohns selaku salah seorang pemrakarsa pameran, pihaknya butuh empat bulan untuk bisa mengembalikan tongkat pusaka tersebut. Tongkat itu sempat akan dipajang di Rijksmuseum, Amsterdam, Belanda.

’’Pihak yang terlihat sangat intensif dalam pemulangan tongkat Diponegoro ini adalah kurator Peter Carey,’’ kata Katrin.

Sayang, Peter tidak ada di tempat pameran hari itu. Dia ke Bandung untuk menemui koleganya. Sejarawan Inggris kelahiran Ranggon, 30 April 1948, itu selama ini sangat intens berkomunikasi dengan keluarga mendiang Jean Chretien Baud.

Baud adalah PNS sekaligus politikus Belanda yang ditugasi menjadi gubernur jenderal di Hindia Belanda pada 1833–1836. Pria kelahiran Den Haag, 23 Oktober 1789, itu adalah orang yang membawa tongkat Pangeran Diponegoro dari Indonesia ke Belanda.

’’Kami sempat gugup karena waktu pameran sudah mepet, tetapi kepastian pengembalian tongkat belum ada,’’ ujar Katrin.

Dengan komunikasi yang intensif, keluarga Baud akhirnya bersedia mengembalikan tongkat itu. Salah satu klausul sehingga keluarga Baud bersedia mengembalikan tongkat Diponegoro ke Indonesia adalah kesediaan pemerintah Indonesia untuk merawat dengan baik.

Nanti tongkat tersebut ditempatkan di Museum Nasional Jakarta. Tujuannya, masyarakat Indonesia bisa ikut menikmati peninggalan pejuangnya itu. Di Museum Nasional, tongkat itu akan disimpan berdampingan dengan tombak dan pelana kuda milik Pangeran Diponegoro.

Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbud Kacung Marijan mengatakan, Museum Nasional merupakan tempat yang tepat untuk memajang koleksi berharga milik Pangeran Diponegoro.

TONGKAT Pangeran Diponegoro akhirnya bisa kembali ke Indonesia, setelah 183 tahun berada di Belanda.   Tongkat berjuluk Kanjeng Kiai Tjokro

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News