Kapolres Tetapkan Kota Tangerang Darurat Begal

Kapolres Tetapkan Kota Tangerang Darurat Begal
Penjahat tertangkap. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

”Para pelaku pendatang. Tetapi para begal itu tinggal di kota yang dijadikan ladang untuk beraksi,” paparnya juga. Dia juga sudah memetakan, ada beberapa titik yang jadi lokasi rawan pencurian kawanan ini.

”Tidak pandang waktu untuk beraksi. Mau pagi, siang atau dini hari pasti ulah menggasak motor korban dilakukan,” jelasnya juga.

Dijelaskan mantan Kapolresta Depok ini juga, komplotan kejahatan jalanan ini dikenal sangat berani dan nekat agar aksi mereka berhasil.

”Kelompok begal yang beraksi di kota ini berasal dari Lampung dan Palembang,” paparnya juga.

Harry mengatakan, dalam kurun kurang dari tiga bulan ada tiga kali kejadian aksi kejahatan yang melukai korbannya.

Aksi terbaru adalah penembakan terhadap Alif Rizki Maulana, 26 di Jalan Marsekal Suryadarma, RT 05/04, Kelurahan Selapajang Jaya, Kecamatan Neglasari pada Jumat (05/10) dini hari lalu. Akibat ditembak kepala bagian kanannya, Alif tewas seketika.

Meski begitu, maraknya aksi begal selama tiga tahun terakhir dilatarbelakangi beberapa pemicu. Seperti, minimnya siskambling di tingkat lingkungan warga, kurang kewaspadaan warga dalam menjaga kendaraannya serta makin banyaknya kendaraan roda dua yang digunakan masyarakat dalam beraktivitas.

”Kadang kendaraannya diparkir tanpa kunci ganda, dan diparkir di pinggir jalan. Sistem keamanan lingkungan kurang kuat, jadi membuat para pelaku ini mudah beraksi. Makanya ini yang sedang kami amati untuk mencegah kasus begal kembali terjadi,” ujarnya.

Para pelaku curanmor di Kota Tangerang kerap bertindak sadis saat beraksi dan tak segan membunuh korbannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News