Kapolri: 7.000 Polwan Untuk Cegah Kekerasan Terhadap Anak

Kapolri: 7.000 Polwan Untuk Cegah Kekerasan Terhadap Anak
Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Pada tahun 2014, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sudah berupaya merekrut 7.000 polisi wanita (Polwan). Hal itu dilakukan untuk menambah jumlah personel Polwan guna mengatasi dan mencegah kekerasan terhadap anak. Termasuk juga penindakan ketika terjadi kekerasan yang menimpa anak-anak.

“Di setiap Polsek (polisi sektor, red) setidaknya sudah diupayakan minimal ada dua polwan yang ditugaskan,” kata Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Rabu (14/10).

Menurut Haiti, para polwan itu harus memiliki pengalaman terlebih dahulu sebelum ditempatkan. “Jangan sampai malah menimbulkan masalah,” ujarnya.

Haiti juga mengatakan kualitas Polwan termasuk dalam hal penyidikan terhadap kasus-kasus yang menimpa anak-anak juga sudah ditingkatkan.

Haiti menamahkan Polri sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak untuk peningkatan kapasitas kemampuan polwan itu.

Terkait hukuman terhadap pelaku kekerasan terhadap anak, menurut Kapolri, sudah maksimal. “Kalau pembunuhan yang direncanakan terhadap anak bisa dijerat 340 KUHPidana. Ini bisa seumur hidup, bisa hukuman mati,” tegasnya.

Tapi, kata dia, kalau bukan pembunuhan berencana atau penganiayaan biasa, sanksi hukumnya tentu berbeda dengan pembunuhan berencana. 

Sebelumnya, Haiti tak menampik jika angka pelecehan, kekerasan hingga pembunuhan terhadap anak mengalami peningkatan setiap tahun. Tercatat wilayah kota besar paling tinggi tingkat kejahatan terhadap anak karena kehidupan yang lebih kompleks.

JAKARTA – Pada tahun 2014, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sudah berupaya merekrut 7.000 polisi wanita (Polwan). Hal itu dilakukan untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News