Kapolri Bela Densus 88

Soal Penembakan terduga Teroris di Poso

Kapolri Bela Densus 88
Kapolri Bela Densus 88
Sayangnya, versi Densus Udin memilih melawan hingga membahayakan petugas. Akhirnya, petugas pun terpaksa melepaskan tembakan yang membuat Udin meregang nyawa. "Kalau itu mengancam nyawa orang lain, ya harus dilakukan langkah," lanjut alumnus Akpol 1978 itu.

Tindakan Densus 88 menembak Udin memang menuai kecaman. Baik dari warga Poso maupun Komnas HAM. Komisioner Komnas HAM Siane Indriani menyebut, sudah hampir 100 terduga teroris tewas sebelum menjalani proses hukum. "Penanganan keamanan di Poso justru menciptakan bentuk kekerasan baru yang memelihara trauma dan ketakutan masyarakat," ujarnya.

Dia mendesak Polri untuk lebih jujurmenjelaskan fakta seputar penembakan Udin. Menurut dia, tidak mungkin masyarakat sampai marah jika memang benar Udin menyerang petugas. Sejumlah saksi mata melapor kepada Komnas HAM jika Udin tidak melawan, melainkan melarikan diri.

Sebagaimana diberitakan, penembakan terhadap Udin membuat warga Poso marah. Alhasil, situasi Poso sempat memanas. Massa merusak fasilitas umum dan sejumlah baliho di sekitar lokasi Udin ditembak. Sebagian masyarakat lainnya memilih timnggal di rumah karena ketakutan. (byu)

JAKARTA - Penembakan terhadap Udin, terduga teroris di Poso yang sempat memancing kemarahan warga dianggap Kapolri Jenderal Timur Pradopo bukan sesuatu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News