Kapolri Sebut Korban Penembakan Akibat Peluru Pantul

Kapolri Sebut Korban Penembakan Akibat Peluru Pantul
Kapolri Sebut Korban Penembakan Akibat Peluru Pantul

jpnn.com - JAKARTA - Meski tugas Tim Investigasi Gabungan yang menyelidiki insiden bentrok antara Yonif 134/Tuah Sakti, Batam kontra angota Brimob Polda Kepri sudah selesai, namun hingga kini hasilnya belum juga dipublikasikan. Meski demikian, Polri menegaskan tidak ada penembakan oleh Brimob yang diarahkan langsung ke anggota Yonif Tuah Sakti.

Menurut Kapolri Jenderal Pol Sutarman, pihak dari Yonif Tuah Sakti yang menjadi korban penembakan dikarenakan peluru pantul. Alasannya, tindakan Brimob di lapangan saat penggerebekan gudang BBM di Batam itu juga mengacu prosedur.

“Kita kan sedang bekerja. Yang jelas tembakannya ricochet (pantulan). Nunggu dulu,” kata Sutarman di Mabes Polri, Kamis (9/10) usai melantik sejumlah perwira tinggi kepolisian.

Mantan Kapolda Kepri itu menjelaskan, Polri memang tak menduga efek penindakan terhadap praktik mafia bahan bakar minyak (BBM) di Batam punya efek luar biasa. “ Sangat luar biasa, yang tadinya efek kecil saja dari apa yang dilakukan. Penindakan BBM terkahir bagian kecil dari penindakan sebelumnya yang sudah dilanjutkan,” papar Sutarman.

Meski demikian Sutarman menegaskan bahwa anak buahnya punya bukti kuat dalam melakukan penindakan terhadap praktik mafia BBM di Batam. Karenanya, Polri melakukan operasi agar BBM subsidi tidak disalahgunakan.

“Konsumsi 100 dikirim 50 persen saja itu sudah cukup, artinya banyak kebocoran di situ. Dan operasi yang dilakukan luar biasa, agar BBM tidak disalahgunakan,” sambungnya.

Lantas kapan hasil tim investigasi akan diumumkan ke publik? “Akan diumumkan melalui Kadiv Humas,” pungkasnya.(boy/ara/jpnn)


JAKARTA - Meski tugas Tim Investigasi Gabungan yang menyelidiki insiden bentrok antara Yonif 134/Tuah Sakti, Batam kontra angota Brimob Polda Kepri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News