Kapolri Tak Pikirkan Hadiah USD 10 Juta

Kapolri Tak Pikirkan Hadiah USD 10 Juta
TERORIS - Salah satu dari sederet foto atau gambar tersangka pelaku teror yang berhasil dilumpuhkan dan ditangkap polisi, termasuk yang dari pengejaran di Aceh. Foto: Zulhakim/JPNN.
JAKARTA - Tewasnya buronan pelaku teror, Dulmatin, mengingatkan publik terhadap janji perintah Amerika Serikat (AS), yang menyebutkan sebelumnya bakal memberikan hadiah USD 10 juta bagi mereka yang menangkap pakar pembuat bom itu. Terkait hal itu, Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, mengaku tak terlalu memikirkannya.

Menurut Kapolri pula, apa yang dilakukan Polri dalam menangkap tewas salah satu aktor peristiwa Bom Bali itu, lebih merupakan tuntutan tugas. "Tidak ada kaitannya dengan janji mau diberikan apapun. Kita (bekerja) karena pangilan tugas," ujar Kapolri, Rabu (10/3), di Rupatama Mabes Polri, Jakarta.

Penangkapan ini, kata Kapolri lagi, semata merupakan bentuk antisipasi Polri terhadap ancaman teror semata. "Tentunya masalah ini, kita tidak bekerja berdasarkan ini (reward), tapi hakikat ancaman yang kita hadapi," paparnya, saat membeberkan hasil penangkapan pelaku teror di Pamulang, Tangerang.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Edward Aritonang, menambahkan bahwa apa yang dijanjikan pemerintah AS itu, juga (sejatinya) bukanlah untuk institusi Polri. Tapi katanya, merupakan (janji) hadiah untuk masyarakat umum yang berani menangkap Dulmatin.

JAKARTA - Tewasnya buronan pelaku teror, Dulmatin, mengingatkan publik terhadap janji perintah Amerika Serikat (AS), yang menyebutkan sebelumnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News