Kapten Nurmantyo: Di Situ Terbakar Jiwa Korsa Saya

Kapten Nurmantyo: Di Situ Terbakar Jiwa Korsa Saya
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat meresmikan produksi film TNI berjudul “Merah Putih Memanggil” di landasan Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (28/4/2017). FOTO: Puspen TNI

”Lebih baik pulang nama daripada gagal di medan tugas!” serunya dalam salah satu adegan.

Bagi Maruli, dipercaya memerankan Kapten Nurmantyo dalam Merah Putih Memanggil merupakan kebanggaan besar.

Terlebih, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo serta jajaran petinggi TNI lainnya menyaksikan langsung salah satu scene di Lanud Halim Perdanakusuma akhir April lalu. ”Di situ terbakar jiwa korsa saya,” tuturnya.

Maruli menyatakan, syuting mengambil lokasi, antara lain, di Gunung Bunder, Bogor; Pantai Anyer; serta Lanud Halim Perdanakusuma.

Selama sekitar sebulan menjalani syuting di Gunung Bunder, Maruli menyatu dengan kehidupan prajurit. Tidur pun harus di barak bersama prajurit. ”Dalam sebulan itu hanya satu hingga dua kali pulang ke Jakarta,” ucapnya.

Aktor Rio Dewanto pun pernah menjalani peran sebagai anggota pasukan khusus Garuda, Kapten Satria, dalam film Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon.

Film ini juga diproduksi TeBe Silalahi Pictures. Proses syuting dilakukan pada akhir 2016. Pada Juli 2016, Rio ikut pelatihan militer di Batalyon Infanteri 328 Cilodong. ”Sebagai persiapan, saya sering joging dan olahraga ringan secara rutin aja sih,” katanya.

Namun, saat tiba di lokasi pelatihan, Rio dihadapkan dengan latihan yang jauh lebih berat. Sejak turun dari truk, fisik sudah mulai ditempa.

Sang aktor dituntut berperan layaknya kesatria saat bermain di film bertema militer. Bukan hanya fisik prima, mental pun harus sekuat baja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News