Karier Teddy

Oleh: Dahlan Iskan

Karier Teddy
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SAYA bingung membaca keterangan pribadi Irjen Teddy Minahasa ini. Yang Anda juga sudah membacanya lewat medsos. Yang beredar luas sejak dua hari lalu.

Saya bingung membaca butir 2b ini:

"Pada tanggal 23 Juni 2022 ada orang yang pernah menipu saya soal informasi penyelundupan narkoba seberat 2 ton melalui jalur laut bernama Anita alias Linda, yang membuat saya rugi hampir 20 M untuk biaya operasi penangkapan di Laut China Selatan dan sepanjang Selat Malaka dari kantong pribadi, menghubungi saya untuk minta melanjutkan kerja sama dengan saya yaitu menjual pusaka kepada Sultan Brunei Darussalam serta minta biaya operasional untuk berangkat ke Brunei Darussalam."

Baca Juga:

Saya bingung membaca kalimat panjang itu. Apa hubungannya Polda Sumatera Barat dengan narkoba di Selat Malaka. Bukankah wilayah laut Polda Sumbar adalah Lautan Hindia.

Kebingungan saya itu mungkin akibat kalimat Teddy yang terlalu panjang: 52 kata. Atau lebih. Tolong hitungkan ulang. Seorang juara di Akpol angkatan 1993 ternyata begitu panjang kalau membuat satu kalimat.

Bukankah tanggal 23 Juni 2022 itu Teddy sudah menjabat kapolda Sumbar? Apa hubungannya dengan Laut China Selatan? Bahkan sampai menghabiskan dana pribadi Rp 20 miliar?

Baca Juga:

Setelah saya baca ulang, ternyata maksudnya begini: tanggal 23 Juni 2022 itu Linda menghubungi kembali Teddy, yang sudah menjabat kapolda Sumbar.

Rupanya sudah lama keduanya tidak berhubungan. Atau masih berhubungan. Tetapi hubungan kali itu bukan soal Laut China Selatan lagi. Akan tetapi soal benda pusaka.

Operasi narkoba di Laut China Selatan itu dilakukan ketika Irjen Teddy Minahasa masih menjadi staf ahli manajemen kapolri. Begini ceritanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News