Kasus AKP Sulman Aziz: Desas – desus Ketidaknetralan Sudah Lama?

Kasus AKP Sulman Aziz: Desas – desus Ketidaknetralan Sudah Lama?
AKP Sulman Aziz (kiri) dan Kombes Trunoyudho. Foto: Pojoksatu/JPG

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz mengaku mendapat instruksi Kapolres Garut untuk menggalang dukungan demi kemenangan pasangan capres – cawapres Jokowi – Ma’ruf Amin. Belakangan, Sulman meralat pernyataannya dan menegaskan sebagai institusi, polri sudah tegas soal netralitas, baik di pemilu, pilpres, maupun pilkada.

Meski demikian, polemik soal netralitas polri masih menjadi perbincangan. Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta menyampaikan, desas-desus adanya ketidaknetralan aparat sudah berjalan lama. Sebelum kasus di Polsek Pasirwangi, isu serupa juga banyak beredar di lini masa sosial media.

Misalnya acara Millenial Safety Festival di beberapa daerah yang diduga diwarnai ungkapan verbal atau yel-yel yang tertuju pada salah satu kandidat.

BACA JUGA: Pengakuan Terbaru Mantan Kapolsek Pasirwangi, Hhhmmm...

Kemudian ada video yang sempat viral dengan gambar dan suara oknum anggota Polri aktif di yang diduga melakukan ketidaknetralan. Kaka menilai, indikasi-indikasi tersebut harus disikapi dan dituntaskan secara serius. Jika tidak, isunya akan terus menjadi bola liar di masyarakat.

”Perlu segera diklarifikasi, sekaligus menindak tegas jika ada oknum penyelenggara negara yang dinilai tidak netral,” ujarnya.

Oleh karenanya, kepada Bawaslu, pihaknya mendesak untuk melakukan pengawasan secara profesional terhadap potensi dan fakta kertidaknetralan aparatur negara dalam pemilu 2019.

”Sentra Gakumdu, harus menghadirkan profil kinerja penegakan hukum pemilu yang adil dan kredibel, untuk memberikan kepastian dan penegakan hukum,” imbuhnya.

Pengakuan mantan Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz soal adanya instruksi untuk menggalang dukungan demi kemenangan Jokowi – Ma’ruf masih menuai polemik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News