Kasus Cacar Monyet Meningkat, Anak di Bawah 8 Tahun Berisiko Tinggi, Begini Pencegahannya

Kasus Cacar Monyet Meningkat, Anak di Bawah 8 Tahun Berisiko Tinggi, Begini Pencegahannya
Kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di Indonesia dalam beberapa pekan terus mengalami peningkatan. Foto dok. Dexa

jpnn.com, JAKARTA - Kasus cacar monyet atau monkeypox (Mpox) di Indonesia dalam beberapa pekan terus mengalami peningkatan.

Hingga Rabu (8/11), tercatat 38 kasus cacar monyet di beberapa wilayah Indonesia, sebarannya antara lain di provinsi DKI Jakarta (29 kasus), Banten (5), dan Jawa Barat (4). 

Dari hitungan epidemiologi, diperkirakan bisa mencapai 3.600 kasus di Indonesia dalam setahun. Karenanya, perlu upaya untuk menjaga kesehatan dan juga daya tahan tubuh.

“Ada banyak cara bagaimana kita dapat menjaga imun tubuh, mulai dari mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, menjaga hidrasi, sampai olahraga,” kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr. (cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (10/11).

Menurutnya walaupun kasus cacar monyet jarang terjadi pada anak, tetapi anak yang berusia di bawah 8 tahun memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan orang dewasa dalam mengalami gejala cacar monyet yang lebih berat.

Hal inilah yang mendasari pentingnya menjaga imun anak-anak agar tubuhnya kuat saat adanya wabah menular terutama dari virus. 

“Pada kondisi yang demikian, diperlukan asupan dari luar karena belum tercukupinya kebutuhan vitamin dan mineral yang berasal dari makanan sehari-hari, karenanya kita membutuhkan tambahan asupan vitamin/nutrisi berbahan herbal. Ingat, harus yang aman,” jelasnya.

Terkait dengan pemilihan vitamin herbal ini, dr Inggrid secara khusus memberikan tips yang tepat di saat tingginya kasus wabah menular seperti Cacar Monyet, yakni memastikan keamanan produk vitamin herbal dengan cek nomor registrasi Badan POM.

Kasus cacar monyet meningkat, anak di bawah 8 tahun berisiko tinggi. Para dokter spesialis memberikan tips pencegahan 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News