Kasus Mafia BBM Bersubsidi di Inhil, Anggota DPR RI Sebut Oknum Polisi Hilangkan Barang Bukti

Kasus Mafia BBM Bersubsidi di Inhil, Anggota DPR RI Sebut Oknum Polisi Hilangkan Barang Bukti
Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir usai melaporkan penyidik Polres ke Paminal Polda Riau. Foto: Dok Rizki Ganda/JPNN.com.

M Nasis memerinci, setidaknya ada 4 alat bukti yang ada di lokasi dan sempat diamankan oleh penyidik Polres Inhil.

Namun dalam prosesnya, barang bukti tersebut hilang sehingga akhirnya kasus laporan dihentikan.

“Jadi BB nya itu 40-an drum berisi BBM di dalam bunker, 400 Kl, alat robin penghisap BBM dari bunker, jeriken, fasiltas pembayaran melalui bon, itu sudah hilang," pungkasnya.

Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Freddy Anwar membenarkan adanya kegiatan penyelewengan BBM bersubsidi di Tembilahan, Kabupaten Inhil.

“Setelah kemarin Pak Nasir menemukan ada pelanggaran di beberapa SPBU di Inhil. Sehingga kami langsung menghentikan pengisian BBM ke beberapa SPBU di Tembilahan,” kata Freddy.

Pihaknya juga langsung melakukan pemutusan hubungan perusahaan terhadap tiga SPBU yang melakukan pelanggaran.

“Karena mereka tidak menyalurkan BBM bersubsidi sebagaimana mestinya. Ada 2 SPBU dan 1 SPBN diputus supplier minyaknya. Penyalurannya itu harus melalui nozel. Ternyata dituangkan menggunakan ember. Itulah temuan awal kami. Kemudian harga, itu di atas yang seharusnya penjualan dilakukan mereka,” beber Freddy. (mcr36/jpnn)

Anggota Komisi VII DPR RI M Nasir melaporkan penyidik Satreskrim Polres Inhil ke Propam Polda Riau menghilangkan barang bukti kasus penyelewengan BBM ilegal.


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Rizki Ganda Marito

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News