Kasus Mafia BBM Bersubsidi di Inhil, Anggota DPR RI Sebut Oknum Polisi Hilangkan Barang Bukti
M Nasis memerinci, setidaknya ada 4 alat bukti yang ada di lokasi dan sempat diamankan oleh penyidik Polres Inhil.
Namun dalam prosesnya, barang bukti tersebut hilang sehingga akhirnya kasus laporan dihentikan.
“Jadi BB nya itu 40-an drum berisi BBM di dalam bunker, 400 Kl, alat robin penghisap BBM dari bunker, jeriken, fasiltas pembayaran melalui bon, itu sudah hilang," pungkasnya.
Sementara itu, Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut Freddy Anwar membenarkan adanya kegiatan penyelewengan BBM bersubsidi di Tembilahan, Kabupaten Inhil.
“Setelah kemarin Pak Nasir menemukan ada pelanggaran di beberapa SPBU di Inhil. Sehingga kami langsung menghentikan pengisian BBM ke beberapa SPBU di Tembilahan,” kata Freddy.
Pihaknya juga langsung melakukan pemutusan hubungan perusahaan terhadap tiga SPBU yang melakukan pelanggaran.
“Karena mereka tidak menyalurkan BBM bersubsidi sebagaimana mestinya. Ada 2 SPBU dan 1 SPBN diputus supplier minyaknya. Penyalurannya itu harus melalui nozel. Ternyata dituangkan menggunakan ember. Itulah temuan awal kami. Kemudian harga, itu di atas yang seharusnya penjualan dilakukan mereka,” beber Freddy. (mcr36/jpnn)
Anggota Komisi VII DPR RI M Nasir melaporkan penyidik Satreskrim Polres Inhil ke Propam Polda Riau menghilangkan barang bukti kasus penyelewengan BBM ilegal.
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Rizki Ganda Marito
- Saras Gerindra: Setelah Heboh Polemik Pemecatan Ipda Rudy, BBM di NTT Jadi Lancar
- PLN Perkuat Listrik di Inhu dan Inhil, Energize pada Bay Coupler GI 150 kV Rengat Sukses
- Edarkan Sabu-Sabu, Dua Oknum Polisi di Inhil Ditangkap, Tuh Tampangnya
- Kapolres Inhil AKBP Budi Setiawan Ikut Berjibaku Padamkan Karhutla di Lahan Gambut
- Modus 2 Wanita Muda di Inhil Lakukan Investasi Bodong Hingga Rp 6,3 Miliar
- Detik-Detik Penikaman Balita yang Tewas di Inhil, Ini Tampang Pelakunya