Kasus Pemerkosaan Gadis Difabel Dihentikan Jadi Sorotan, Polda Banten Turun Tangan

Kasus Pemerkosaan Gadis Difabel Dihentikan Jadi Sorotan, Polda Banten Turun Tangan
Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga. Foto: Mulyana/Antara

jpnn.com, BANTEN - Penghentian kasus pemerkosaan yang dialami seorang gadis difabel berinisial YA oleh Polres Serang Kota mendapat banyak sorotan.

Sebab, kasus itu tak seharusnya dihentikan oleh penyidik dan pelaku semestinya tetap ditahan.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga mengatakan atas penghentian kasus itu dilakukan pemeriksaan dan audit terhadap penyidik Satreskrim Polres Serang Kota.

Pemeriksaan ini dilaksanakan Bidang Propam Polda Banten dan Bagian Pengawasan Penyidikan (Bagwasidik) Ditreskrimum Polda Banten sejak Jumat (21/1) lalu.

“Audit ini dilakukan sesuai hasil diskusi dengan Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, juga mendengarkan masukan dari beberapa pihak,” ujar Shinto kepada wartawan, Rabu (26/1).

Menurut Shinto, Kapolda Banten Irjen Rudy Heriyanto menaruh perhatian besar terhadap pendapat para tokoh dan dinamika informasi di media terkait penanganan perkara pemerkosaan gadis difabel ini.

Irjen Rudy juga memonitor langsung pemeriksaan dan audit penyidikan yang dilakukan Polda Banten.

“Kapolda Banten memerintahkan kepada tim pemeriksa dan audit penyidikan untuk memprioritaskan rasa adil bagi korban dengan mendengarkan masukan dari banyak pihak,” tegas Shinto.

Polda Banten turun tangan terkait banyaknya sorotan terhadap penghentian kasus pemerkosaan gadis difabel oleh Polres Serang Kota. Simak penjelasan Kombes Shinto

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News