Kasus Perdagangan Anak di Batam Makin Marak
Rabu, 13 Juli 2011 – 00:13 WIB
BATAM - Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Batam, Setyasih Priherlina, mengungkapkan bahwa kasus perdagangan anak di Kota Batam bagai fenomena gunung es. Hanya sedikit yang terungkap, namun sebenarnya banyak kasus yang terjadi. Setyasih menambahkan, selain Jayapura dan Papua, banyak anak asal Karawang yang dijual ke luar negeri melalui Batam. Anak-anak di bawah umur itu dijual untuk dijadikan pekerja atau diangkat anak.Modus lainnya, dengan membuat hamil pekerja seks komersial di Batam, untuk kemudian anaknya dijual ke Malaysia atau Singapura.
"Kasus "trafficking" anak masih marak terjadi, meskipun di permukaan terlihat sedikit," kata Setyasih Priherlina seperti dikutip Batam Pos (JPNN Group).
Baca Juga:
Mantan Anggota DPRD Batam ini mengatakan, sindikat penjualan anak amat rapi menutupi kejahatannya sehingga sulit dideteksi. Seperti pada kasus terbaru, tiga anak bawah umur asal Kabupaten Jayapura disekap di Batam untuk dijual ke Australia. Kasus ini nyaris tak terendus. Padahal ketiga anak tersebut sudah disekap selama enam bulan di Batam.
Baca Juga:
BATAM - Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Batam, Setyasih Priherlina, mengungkapkan bahwa kasus perdagangan anak di Kota Batam bagai fenomena
BERITA TERKAIT
- Seusai Dilantik, PPPK Jangan Langsung Menggadaikan SK ke Perbankan
- 626 PPPK Terima SK, Muchlis: Tolong Jaga Kinerja dan Integritas Tinggi
- Eri Cahyadi: PPPK Jangan Sikut-sikutan, Jangan Rebutan Jabatan
- Komisioner Nonaktif Bawaslu Medan Dituntut 2 Tahun Penjara
- 42 Balita Keracunan Makanan Tambahan, Polisi Turun Tangan
- Mendag Zulhas Sebut Oil Tanker yang Dibeli dari China Ini Tak Layak, Bakal Dikembalikan