Kata Ari Pratomo soal Pernyataan Ferdy Sambo Mengaku Salah dan Ingin Bebaskan Bharada E

Kata Ari Pratomo soal Pernyataan Ferdy Sambo Mengaku Salah dan Ingin Bebaskan Bharada E
Irjen Ferdy Sambo menjalani pemeriksaan di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (4/8). Irjen Sambo diperiksa sebagai saksi kasus pembunuhan Brigadir J. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Irjen Ferdy Sambo mengaku salah dan ingin membuat Bharada E terbebas dari jeratan hukum atas perbuatannya.

Pengakuan Ferdy Sambo itu dikatakan saat diperiksa Komnas HAM beberapa waktu lalu.

Ahli hukum Muhammad Ari Pratomo mengatakan Bharada E tidak serta-merta bakal bebas meski ada pengakuan Ferdy Sambo yang bisa menguntungkannya di persidangan nanti.

"Kalaupun ada pengakuan di persidangan sekali pun bahwa 'yang memerintahkan saya', nah, hakim itu akan melihat di Pasal 51 KUHP," kata Ari kepada JPNN.com, Rabu (24/8).

Adapun bunyi Pasal 51 Ayat 1 KUHP, 'Barang siapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan perintah jabatan yang diberikan oleh penguasa yang berwenang, tidak dipidana'.

Ari menilai persoalan perintah jabatan dalam kasus tersebut masih sumir.

"Apakah itu dalam posisi tugas atau tidak, terus perintah menembak itu apakah orang yang ditembak itu melakukan tindak kejahatan yang dalam proses hukum pengejaran, penangkapan, atau apa, itu, kan, harus dilengkapi semua. Barulah Pasal 51 KUHP itu bisa diterapkan untuk tidak bisa dipidana," jelasnya.

Ari menilai majelis hakim nantinya juga bakal menguji seluruh pengakuan Ferdy Sambo yang dianggap bisa membuat Bharada E terbebas dari jeratan pidana.

Irjen Ferdy Sambo mengaku salah dan ingin membuat Bharada E terbebas dari jeratan hukum atas perbuatannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News