Kata Ekonom, Indonesia Bisa jadi Neraka Dunia jika Rakyat Terus Dimanja

Kata Ekonom, Indonesia Bisa jadi Neraka Dunia jika Rakyat Terus Dimanja
Truk tangki pengangkut BBM terbakar di SPBU Batulawang, Kota Banjar, Jawa Barat, Senin (20/1). Foto: ANTARA/HO warga

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics and Finanance (Indef) Uchok Pulungan mengatakan, subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang tinggi terbukti membebani APBN.

Subsidi yang tinggi, kata Uchok, juga bisa membuat warga boros dan manja.

Pengalaman nyata dialami Venezuela. Pada 2000-2013, Venezuela terkenal sebagai negara yang royal memberikan subsidi BBM, menjadikan harga bensin begitu murah.

Pada Juni 2013 sempat mencapai USD 1 sen per liter, atau sekitar Rp 140 per liter.

Di Venezuela, harga bensin bahkan lebih murah daripada air mineral karena ada bantuan subsidi pemerintah untuk BBM.

Tragisnya, kenikmatan subsidi itu dibayar sangat mahal ketika Venezuela dilanda krisis ekonomi sejak 2014.

Kondisi Venezuela yang semula jadi “surga dunia” berubah 180 derajat menjadi “neraka dunia”.

"Tentu ini menjadi warning bagi Indonesia. Besarnya subsidi yang tidak tepat tepat sasaran dapat menimbulkan jebakan yang berbahaya seperti yang dialami Venezuela," kata Uchok dalam pesan elektroniknya, Senin (18/5).

Ekonom Indef Uchok Pulungan mengatakan, kondisi Indonesia bisa berubah seperti Venezuela jika terus memanjakan rakyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News