Kata Kuncinya: Kita Migrasi

Kata Kuncinya: Kita Migrasi
Kata Kuncinya: Kita Migrasi
Ekspor bahan mentah itu telah membuka lapangan kerja untuk industri mereka, yang mengolahnya dengan berbagai multiplier effect. Gara-gara bahan mentah kita, mereka makin makmur sejahtera.

***

Salah satu perdebatan menjelang Pilpres 2009 adalah soal mengapa kita berhutang Rp 1.700-an triliun sejak 1966 hingga kini. Perdebatan ini tak fair, karena Indonesia berhutang sudah sejak zaman Soekarno dan Soeharto. Hutang ini berkesinambungan, karena hutang baru diteken justru agar bisa menutup hutang lama, termasuk karena APBN selalu defisit.

Di masa Orde Baru, ada anekdot bahwa kita diberi kesempatan berhutang justru karena negara donor mempercayai kita. Lagipula, hutang itu "perlu" agar neraca APBN berimbang.

Para penerus harus membayar hutang pendahulu, karena itu memang bukan hutang pribadi. Belum lagi berbagai program untuk rakyat, proyek infrastruktur, subsidi, gaji PNS, tentara, wakil rakyat dan sebagainya, harus dibayar. Karena APBN cekak, terpaksalah ngutang lagi! Sejak Habibie, Gus Dur, Mega dan SBY, semua pun melakukannya.

SIMBOL kampanye duet capres-cawapres, SBY-Boediono dan JK-Win, kedengarannya berbau semantik. Maksud dari slogan "lanjutkan" tentu saja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News