Kata Kuncinya: Kita Migrasi

Kata Kuncinya: Kita Migrasi
Kata Kuncinya: Kita Migrasi
Kebaikan si penjajah adalah, mereka membangun kota-kota dengan segenap infrastruktur. Kita mewarisinya hingga kini, walau mereka sebetulnya hanya bertujuan untuk memperlancar arus surplus produksi Indonesia ke negeri induk di Eropa.

Jika ditilik-tilik, sesungguhnya hingga kini, pola perekonomian itu belum berubah. Terbukti saat krisis finansial global, negara-negara maju bekas penjajah itu mengurangi order impor. Kita pun termehek-mehek. Remote control perekonomian berada di tangan mereka, seperti di masa penjajahan dulu.

Nah, ini yang mesti diubah. Bukan malah "lanjutkan" atau "lebih cepat lebih baik". Saat itu, ekonomi rakyat kita malah cuma kuli kebun yang hidup sebenggol sehari. Bukan model perekonomian macam itu yang dikehendaki.

Mengapa terlena (dengan) cuma mengekspor bahan mentah selama 100 tahun lebih? Mengapa tak mengekspor barang jadi? Pihak Barat yang kemudian mengolahnya menjadi barang jadi. Berarti, added value (nilai tambah) itulah yang kita kirim ke mereka, dan dikirim lagi ke Indonesia.

SIMBOL kampanye duet capres-cawapres, SBY-Boediono dan JK-Win, kedengarannya berbau semantik. Maksud dari slogan "lanjutkan" tentu saja

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News