Kawasan Pantura Jakarta Jadi Alternatif

Kawasan Pantura Jakarta Jadi Alternatif
ILUSTRASI. FOTO: Dok. JPNN.com

Sayangnya, tahun 1998 krisis datang menghampiri. Realisasi reklamasi mandek. Baru di tahun 2003 berbagai pihak mulai diajak.

"Kemudian, badan pelaksana Pantura dibentuk untuk menjadi semacam pemandu," cerita Rudy.

Semua pihak memahami bahwa membangun dan melaksanakan reklamasi ongkosnya mahal. Sehingga, pemerintah pun mengundang pihak swasta sebagai mitra pelaksana. Dari sekian mitra, tadinya ada beberapa yang akan mulai melaksanakan reklamasi pada 2007 tapi tertunda. Pembangunan fisik yang pertama pada 2003.

Pemerintah mengundang dunia usaha untuk menjadi mitra dengan pendekatan PPP (Public-Private Partnership). Ada perjanjian kerja, dan dalam perjanjian ini sudah ditentukan siapa berbuat apa.

"Nah pihak swasta akan melakukan apa yang menjadi kewajibannya. Sementara, kewajiban pemerintah antara lain membakukan rencana tata ruang," terang Rudy.

Emil Salim, pernah mengatakan untuk land provision atau penyediaan lahan masa depan, reklamasi menjadi keniscayaan.

"Karena pantura Jakarta masih mengalami penurunan maka reklamasinya harus mempertimbangkan semua syarat-syarat yang berlaku," jelas Rudy.(esy/jpnn)


Sebagai kota pesisir, 40 persen topografi Jakarta lebih rendah dari laut. Itu sebabnya dulu Belanda membangun Jakarta di darat.


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News