Kawasan Wisata Tanjung Lesung Mulai Bangkit, ke Sana Yuuuk

Kawasan Wisata Tanjung Lesung Mulai Bangkit, ke Sana Yuuuk
Wisatawan domestik kembali mengunjungi kawasan wisata Tanjung Lesung. Foto: FERLYNDA PUTRI/Jawa Pos

Vice President Marketing Banten West Java Cynthia Ratna mengajak saya berkeliling ke kawasan Tanjung Lesung. Naik mobil. Sebab, luas kawasan itu mencapai 1.500 hektare.

Menurut dia, daerah yang terdampak rata-rata yang menghadap Gunung Krakatau. Namun, tidak semua di antara bangunan tersebut hancur. Kebanyakan yang rusak parah adalah yang menghadap pantai. Bangunan-bangunan di belakang-belakangnya masih aman.

Cynthia juga mengajak saya ke Tanjung Lesung Cottage. Selanjutnya, dia menunjukkan area golf, calon bandara, dan beberapa tempat yang digunakan untuk hunian pribadi. Rupanya, sudah ada warga Australia yang membangun hunian di wilayah tersebut.

Di tengah perjalanan, mobil yang kami naiki seperti dicegat sekelompok kera ekor panjang. Menurut Cynthia, kami dan rombongan termasuk beruntung karena tidak semua orang bisa melihat pemandangan tersebut.

Warga dan penggiat pariwisata di Tanjung Lesung memang pernah meninggalkan luka. Itu, antara lain, dialami General Manager Tanjung Lesung Resort Widi Widiasmanto. Dia ingat ketika sedang asyik berbincang dengan personel band Seventeen sebelum manggung di Tanjung Lesung.

Percakapan malam itu begitu akrabnya. ”Saya sempat ketemu dan berfoto. Sekitar lima menit ke panggung, langsung lagu pertama itu suaranya enggak enak. Saya merasa ada yang tidak beres,” kenangnya.

Setelah menemui Seventeen, Widi menuju area restoran. Merasa speaker tidak beres, dia turun. Di sanalah tsunami menerjangnya. Dia terseret hampir 30 meter. ”Ombaknya warna hitam. Ada material yang terseret,” ujarnya.

Dia pasrah. Setengah sadar, Widi berusaha meraih pohon di pelataran cottage. Pohon itulah yang menyelamatkannya, tidak ikut ombak ke laut. ”Ada suara minta tolong. Saya ingat pegawai dan keluarga saya,” ucapnya

Kawasan wisata Tanjung Lesung Pandeglang Banten mulai bangkit, setelah hancur diterjang tsunami Selat Sunda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News