Keamanan dan Tramtib, Persoalan Lain Pasca Gempa

Keamanan dan Tramtib, Persoalan Lain Pasca Gempa
JALAN - Suasana Jl Veteran, Padang, yang masih terlihat sepi kendaraan Jumat (9/10) lalu, namun sejak dua hari terakhir (Senin-Selasa, 12-13 Oktober, Red) sudah sangat ramai hingga cenderung tak teratur. Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.
PADANG - Proses penanganan bencana gempa di Sumatera Barat kini sudah bisa disebut memasuki fase pembersihan, rekonstruksi dan rehabilitasi (pemulihan), setidaknya di sebagian kawasan. Namun sementara itu, berbagai persoalan di luar dampak langsung gempa - kerusakan fisik dan korban tewas maupun luka - mulai bermunculan dan mengkhawatirkan. Keamanan adalah salah satunya.

Sebagaimana diungkapkan Sulaiman (38), salah seorang warga Kota Padang, Selasa (13/10), isu keamanan maupun ketenteraman dan ketertiban (Tramtib) menurutnya kini perlu segera diperhatikan dan diatasi oleh pihak berwenang. "Dalam hal keamanan misalnya, itu aksi-aksi pencurian barang-barang di bekas reruntuhan, tergolong mengkhawatirkan. Contohnya saja seperti yang diberitakan dan marak terjadi di kawasan Pondok (Pecinan) beberapa hari lalu," katanya.

Sulaiman pun mengungkapkan bahwa setidaknya ia sendiri sudah berulang kali menyaksikan beberapa orang yang coba "mengamankan" barang-barang bekas di sisa-sisa reruntuhan bangunan di beberapa titik lokasi. "Yang jelas mereka bukan si empunya bangunan atau properti tersebut, karena beberapa bangunan kebetulan saya kenal siapa pemiliknya. Lagipula, dari pembawaan dan aktivitasnya saja, mereka jelas-jelas bukan pemilik, karena yang dikumpulkan adalah barang-barang macam besi, seng dan sisa-sisa reruntuhan lainnya," paparnya lagi.

Isu keamanan serupa juga disuarakan oleh warga Padang Pariaman, yang saat ini relatif masih kerap dikunjungi berbagai kelompok relawan dan tim penanggulangan bencana. "Saya tidak tahu ini benar atau tidak, tapi saya dengar orang-orang yang sengaja ingin mencuri barang-barang korban gempa, termasuk barang mewah seperti sepeda motor misalnya, itu datang berombongan dari daerah lain," ungkap Aswiah, salah seorang ibu korban gempa di daerah Kurai Taji, Pariaman, sambil "menuduh" nama salah satu daerah di Sumatera sebagai asal datangnya para pencuri yang ia maksud.

PADANG - Proses penanganan bencana gempa di Sumatera Barat kini sudah bisa disebut memasuki fase pembersihan, rekonstruksi dan rehabilitasi (pemulihan),

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News