Kebanggaan dan Kegundahan Orang-Orang Indonesia di Boeing
Utang Budi ke IPTN, Ikut Rancang Pesawat Komersial Tercanggih
Senin, 19 September 2011 – 08:08 WIB
"Saya prihatin dan sedih," ujar Agung. Suaranya melemah dan matanya sayu. "Kita seharusnya kini raja di pasar seperti yang dikuasai ATR sekarang."
Apalagi, B.J. Habibie dulu menerapkan teknologi pesawat masa depan yang saat itu belum dimiliki pabrik pesawat lain: fly-by-wire. Boeing sendiri menggunakan teknologi ini untuk pembuatan B777 pada 1994.
Teknologi itu pula yang kini "dicuri" Boeing dan Airbus dalam merancang pesawat-pesawat masa depan. Sesuatu yang lebih dulu diterapkan IPTN pada N2130. "Sedih dan prihatin. Itu tinggal kenangan," kata Agung, Tonny, dan Bram. (*/jpnn/c2/ttg)
Dari 30-an orang Indonesia yang bekerja di Boeing, banyak yang menduduki posisi vital. Berikut laporan SUHENDRO BOROMA, direktur Manado Post (JPNN
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor