Keberanian Melotot

Oleh Dahlan Iskan

Keberanian Melotot
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ketika militer mengerahkan armada tank ke arena itu puluhan tank militer terbakar. Pedemokah yang membakar? Atau gerakan intelijen? Agar ada alasan untuk melindas demo itu?

Yang jelas senja itu udara sejuk sekali. Musim dingin sudah lewat. Musim panas belum tiba. Itu masih akhir musim semi. Matahari kian tenggelam. Malam kian gelap.

Lalu terjadilah sejarah itu: pedemo pasang badan. Mereka tiduran memblokade jalan raya. Dilindas. Tidak ada catatan berapa ratus yang meninggal. Atau berapa ribu.

Dalam sekejap jalan raya itu sudah bersih kembali. Mayat-mayat hilang. Darah tidak berbekas.

Dunia marah.

Marah sekali.

Tiongkok tidak peduli.

Negara itu terus membangun dan memperbaiki diri.

Tiongkok sekarang negara kaya. Superpower. Ketika dimarahi ia kembali memarahi. Ketika dipelototi ia membalas melotot

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News