Kebiasaan Buang Sampah di Sungai Picu Banjir di Manado

Kebiasaan Buang Sampah di Sungai Picu Banjir di Manado
Seorang balita 4 bulan di gendong ayahnya saat dievakuasi dari rumahnya di Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulut, Minggu (17/2). Foto: Manado Post/JPNN
MANADO – Hujan yang mengguyur Kota Manado sejak Sabtu dan Minggu (16-17/2) ini mengakibatkan ribuan rumah tergenang banjir di berbagai tempat. Sebagian warga yang tinggal di tepi sungai seperti di Kelurahan Ternate Tanjung, Lingkungan I,II, dan III, Kota Manado, Sulawesi Utara sejak pukul 24.00 Wita telah mengungsi. Mereka mengungsi di SD Negeri 52 dan mesjid Darul Artam Ternate Tanjung. Tampak anak-anak dan orang tua menjadi prioritas yang diungsikan.

Selain itu, pengumuman lewat pengeras suara juga dilakukan oleh pemerintah kelurahan setempat untuk mengigatkan warga agar waspada dan mengungsikan barang-barang penting ke tempat yang aman. “Kondisi hujan seperti ini kami telah siaga dan telah mengemas surat-surat penting seperti ijazah, sertifikat tanah, akte, mas, kendaraan dan lainnya untuk diungsikan,” kata Kamarudin Suhadi, saat ditemui di Mesjid Darul Artam.

Di tengah kondisi hujan dan air sungai semakin meluap, warga dengan payung dan jas hujan di Ternate Tanjung sibuk menyelamatkan barang-barang seperti kompor gas, tabung elpiji, kasur, televisi, pakaian, dan kursi.

Ditempat terpisah, sekira pukul 12.30 wita, warga di kelurahan Ketang Baru juga mulai berbondong-bondong mengungsikan diri. Mereka juga mengungsikan barang-barang penting ke tempat yang aman. Namun pada siang hari, di lokasi ini telah digenangi air 100 persen.

MANADO – Hujan yang mengguyur Kota Manado sejak Sabtu dan Minggu (16-17/2) ini mengakibatkan ribuan rumah tergenang banjir di berbagai tempat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News