Kebun Binatang
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Semua warga kebun binatang punya hak dan kewajiban yang setara, keadilan yang setara, dan kesejahteraan yang setara.
Setelah kesetaraan, program unggulan duet babi ini adalah pembangunan infrastruktur salah satunya adalah pembangunan kincir angin yang menjadi proyek mercusuar duet babi Napoleon dan si Bola Salju.
Kincir angin berhasil dibangun dan masyarakat kebun binatang berangsur makmur.
Akan tetapi, sayangnya, yang terjadi kemudian adalah munculnya kelompok baru yang jauh lebih makmur dibanding kelompok lainnya.
Napoleon dan Bola Salju dikritik keras karena kesenjangan ini tidak sesuai dengan pasal pertama Sapta Cita.
Napoleon dan Bola Salju tak kehilangan akal.
Alih-alih mengatasi kesenjangan dia malah menambahi pasal pertama Sapta Cita menjadi “All animals are equal, but some animals are more equal than others” (semua binatang setara, tetapi sebagian lebih tinggi kesetaraannya dibanding lainnya).
Akal-akalan seperti ini menimbulkan pemberontakan internal sampai akhirnya Napoleon dan Bola Salju terdepak dari kekuasaannya.
Bukan sebuah kebetulan bahwa sekarang ini lanskap politik Indonesia diwarnai dengan terminologi kebun binatang.
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- RUMI Nilai Pertemuan Prabowo & Megawati Simbol Persatuan bagi Indonesia
- Pengamat: Ada Operasi Politik Menghancurkan Orang-Orang Kepercayaan Presiden Prabowo
- Libur Idulfitri, Kebun Binatang Bandung Larang Pengunjung Botram
- AHY Dinilai Tepat Menunjuk Rezka Oktoberia Jadi Wasekjen Demokrat