Kebun di Bumi yang Belum Jadi

Oleh Dahlan Iskan

Kebun di Bumi yang Belum Jadi
Dahlan Iskan di ladang gandum di pedesaan Amerika Serikat menjelang panen. Foto: Disway

Musim hujan yang pendek di Sumba Timur cukup membantu. Tapi tanaman tebu juga tidak mau banyak air. Sejak tebu berumur lima bulan. Yakni saat gula mulai diproduksi di pohonnya.

Untuk tahap ini alam Sumba Timur memang tidak banyak air. Bahkan terlalu kering. Tapi irigasi tetesan air bisa mengatasinya.

Dari tipologi tanaman tebu seperti itulah lantas tercipta pertanyaan menjebak untuk murid SD: di manakah gula dibuat? Jawaban yang lazim: di pabrik gula.

Jawaban yang benar: di kebun tebu. Pabrik gula itu hanya ibarat rumah sakit bersalin. Membuat bayinya di tempat tidur masing-masing. Kadang juga di kebun tebu.

Pembuatan gula itu dikatakan berhasil kalau: cukup air di musim tanam dan kurang air setelah itu.

Tapi saya kaget saat tiba di kebun tebu grup Grup Hartono  di Sumba Timur itu: begitu banyak proyek pembuatan embung. Ini yang di luar dugaan saya.

Saya pikir tidak perlu bikin kolam-kolam raksasa itu. Saya pikir airnya cukup dari sungai kecil di sana. Yang bisa dibendung. Lalu dipompa. Dimasukkan selang-selang drip irigation.

Ini rahasia tentang selang berteknologi Israel. Ukuran selangnya sedikit lebih besar dari ibu jarinya Nella Kharisma. Atau lebih kecil dari jempol Via Vallen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News