Kebut Pembangunan SD, Atasi Kekurangan Kelas

Kebut Pembangunan SD, Atasi Kekurangan Kelas
Kebut Pembangunan SD, Atasi Kekurangan Kelas
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), masih mendata adanya kekurangan jumlah ruang kelas sekolah dasar (SD). Apalagi, dari sekian jumlah ruang kelas tersebut, baru separuh yang sudah memenuhi standar pelayanan minimal (SPM). Kondisi ini, dikhawatirkan mempengaruhi penuntasan wajib belajar sembilan tahun.

Data di Kemendiknas, hingga tahun lalu tercatat ada 147.836 unit sekolah dengan jumlah ruang kelas mencapai 717.803 unit. Nah, hampir separuh dari jumlah ruang kelas itu, memiliki kualitas bangunan yang buruk. Selain itu, tenaga pengajar yang kurang.

Kekhawatiran kondisi ruang kelas yang buruk itu mempengaruhi target penuntasan wajib belajar sembilan tahun, dipengaruhi dengan tingginya jumlah siswa usia SD. Hingga permulaan tahun ajaran 2011-2012 ini, diperkirakan mencapai 757.960 rombongan belajar (rombel). Dimana, idealnya satu rombel menempati satu ruang kelas. Kajian sementara, minimnya ruang kelas ini berimbas pada tingkat putus sekolah siswa SD sebesar 1,5 persen atau setara dengan 445 ribu anak.

Direktur Pembinaan SD, Ditjen Pendidikan Dasar Kemendiknas Ibrahim Bafadal menuturkan, dengan perhitungan itu jumlah ruang kelas yang saat ini tersedia tidak cukup menampung jumlah siswa usia SD. "Dalam waktu secepatnya, kebutuhan ruang kelas seluruh siswa usia SD itu harus dipenuhi," tandasnya.

JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas), masih mendata adanya kekurangan jumlah ruang kelas sekolah dasar (SD). Apalagi, dari sekian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News