Kecam Kekerasan Berlatar Agama di Solo, Koalisi Soroti Gerak Lambat Aparat
“Kasus kekerasan ini terjadi di hadapan aparat penegak hukum. Maka sangat mengecewakan setelah lebih dari 24 jam tak terdengar adanya upaya penegakan hukum atas peristiwa ini," ucap Prof Musdah Mulia.
Oleh karena itu, Koalisi mendesak Kapolda Jawa Tengah dan Kapolres Surakarta segera menegakkan hukum kepada siapa pun yang melakukan kekerasan yang didasari perbedaan keyakinan tersebut.
"Aparat penegak hukum harus memastikan prinsip negara yang menjamin warga negara sama di mata hukum, bebas untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan keyakinan masing-masing harus berdiri tegak. Ia tidak boleh dikurangi, ataupun dicurangi," ucap Ari Nurcahyo.
Puluhan tokoh ikut menandatangani pernyataan Koalisi Masyarakat Sipil itu. Di antaranya adalah Ray Rangkuti, Omi Komaria Madjid, Prof. Musdah Mulia, Jeirry Sumampow, Alida Astarsis, Sulhan Askandar, Jojo Rohi, Ari Nurcahyo, August Mellaz, Fachrurozi Majid, Adinda, dan Tenriangke Muchtar.
Nama-nama lainnya yang ikut dalam koalisi itu adalah Indah Ariani, Junaidi Simun, Latri M. Margono, Rasyid Nasution, Muh. Ikhsan AR, S. Rubaida, Aulia Akualani, Adinda Bunga Syafina dan Alamsyah M. Dja'far.(gir/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil mengecam kekerasan oleh sekelompok massa yang mengatasnamakan agama terhadap sebuah keluarga di Surakarta atau Solo.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Kebakaran Rumah di Bawah Flyover Manahan Solo, 25 Warga Dievakuasi
- Ikut Lestarikan Budaya, PermataBank Dukung Perayaan Adeging Mangkunegaran-267
- Kesatria Bengawan Solo Tetap Berkandang di Sritex Arena
- Gerakan Mahasiswa Independen Solo Raya Serukan Terima Hasil Pemilu 2024
- Semarang Banjir, 4 Kereta Api dari Solo Batal Berangkat
- Cuaca Buruk, 2 Penerbangan Menuju Solo Dialihkan ke Semarang