Kecerdasan Buatan Semakin Canggih, Diprediksi Beralih dari AI ke AGI

Kecerdasan Buatan Semakin Canggih, Diprediksi Beralih dari AI ke AGI
Setelah kehadiran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), kini para pakar memprediksi kehadiran artificial general intelligence yang lebih canggih lagi. (Unsplash: Andy Kelly)

Menurut Sam Altman, OpenAI yang terdiri dari anak-anak perusahaan nirlaba, memiliki batas pengembalian sehingga perusahaan selalu terikat dengan risiko menyebarkan sesuatu yang berpotensi berbahaya.

Menteri industri dan sains Australia, Ed Husic, mengatakan pihaknya telah meminta Dewan Sains dan Teknologi Nasional untuk mempertimbangkan pengembangan AI, memikirkan implikasinya dan bagaimana pemerintah harus merespons.

"Kita ingin teknologi bekerja untuk kita, bukan sebaliknya," katanya.

Pusat AI Nasional dari lemaga penelitian CSIRO telah memberi saran kepada pemerintah tentang kerangka kerja AI yang bertanggung jawab.

Perusahaan AI optimis

Elon Musk mengaku meskipun memiliki kecemasan atas pengembangan AGI, dia bersemangat untuk menyaksikan hal itu terwujud dalam hidupnya.

Sementara Sam Altman menyebut teknologi AGI berpotensi memberikan kemampuan baru biasa kepada semua orang untuk membantu tugas-tugas kognitif.

"Jika AGI berhasil diwujdukan, teknologi ini dapat membantu kemanusiaan dengan meningkatkan kesejahteraan, mempercepat ekonomi global, dan membantu penemuan ilmiah baru yang mengubah batas kemungkinan," katanya.

"Kita membayangkan sebuah dunia di mana umat manusia berkembang ke tingkat yang mungkin belum bisa kita bayangkan sepenuhnya," jelasnya.

Perusahaan kecerdasan buatan (AI )mulai mengalihkan perhatian ke hal baru, artificial general intelligence (AGI)

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News