Kejagung Bantah Usut Setnov untuk Pengalihan Isu
jpnn.com - JAKARTA -- Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung Arminsyah membantah pengusutan kasus Ketua DPR Setya Novanto untuk mengalihkan isu atau perhatian publik dari perkara korupsi dana bantuan sosial (bansos) dan hibah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Mantan Jaksa Agung Muda Intelijen Kejagung itu kembali menegaskan, jangan campuradukkan pekerjaan penegakan hukum oleh Kejagung dengan urusan politik.
"Sudah, tidak ada urusan politik. Kembali saya bilang tadi saya nih kerjanya begini penyelidikan, penyidikan, penuntutan," ungkap Arminsyah, Rabu (2/12).
Menurut dia, penyelidikan ini dilakukan dalam upaya penegakan hukum dugaan korupsi. Sebab, dalam kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla oleh Ketua DPR Setya Novanto yang meminta saham PT Freeport Indonesia dengan imbalan perpanjangan kontrak karya, ada indikasi korupsi.
Salah satunya, kata Arminsyah, pasal 15 Undang-undang Pemberantasan Korupsi. "Salah satu unsur korupsi adalah percobaan perbantuan dan mufakat di pasal 15," tegasnya.
Menurut dia, dalam UU itu sudah diatur tentang ancaman terhadap barang siapa yang mau melakukan mufakat dan mencoba melakukan dugaan korupsi.
"Mencoba atau membantu korupsi sama dengan delik, selesai. Artinya jadi ya itu senjata penegak hukum," ungkapnya. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejagung Arminsyah membantah pengusutan kasus Ketua DPR Setya Novanto untuk mengalihkan isu atau perhatian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendaftaran PPPK 2024: Ini Hasil Verval Data Honorer, Resmi dari BKN
- Menteri Singgung soal Honorer jadi PPPK Part Time, Oh Non-Database BKN
- HUT ke-44 Dekranas, Parade Mobil Budaya Pecahkan Rekor MURI
- 5 Berita Terpopuler: Info Penting, Lulusan SMA Berpeluang dalam CPNS & PPPK 2024, tetapi Honorer Non-Database BKN Siap-Siap
- Bank DKI dan Perumda Pasar Pakuan Jaya Berikan Kredit Kepemilikan Tempat Usaha
- UKT Mahal, Sekjen DPP GMNI Merespons, Singgung Indonesia Emas 2045