KEK Batam Dinilai Cuma Untungkan Perusahaan Raksasa
Kamis, 24 Mei 2018 – 23:42 WIB

Ketua Tim FTZ plus plus Soerya Respationo, Ketua Apindo, Kadin Kepri, Kadin Batam, dan para pengusaha memberikan keterangan pada acara jumpa pers menyikapi perkembangan penolakan KEK di Hotel Aston Selasa (15/5). Foto: dok.BP
Anggota komisi II DPRD Kota Batam Mulia Rindo, mengatakan untuk mengakhiri polemik ini, maka harus ada tindakan tegas dari pemerintah pusat. Intinya semua kebijakan harus untuk kepentingan warga.
"Apakah itu KEK atau FTZ tidak persoalan, tetapi intinya masyarakat tidak dirugikan," katanya.
Dia berharap, semua pihak duduk bersama untuk mencari formula yang terbaik untuk Batam. Semua keluhan dari pengusaha dan masyarakat harus menjadi pertimbangan pemerintah pusat dalam mengambil kebijakan.(ian)
Sejumlah pengusaha di Batam konsisten menentang penerapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Batam, Kepulauan Riau.
Redaktur & Reporter : Budi
BERITA TERKAIT
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik