Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Masih Mengkhawatirkan

Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Masih Mengkhawatirkan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Foto ilustrasi: Dokumen JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU Anggia Ermarini mengatakan persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia masih cukup mengkhawatirkan meski data jumlah kasus tampak menurun.

Penurunan tersebut belum signifikan Bahkan terjadi karena ada perubahan pola pendokumentasian. Misalnya dalam laporan tahunan Komnas Perempuan, tercatat tahun 2016 terdapat 259.150 kasus kekerasan atau mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2015 yakni 321.752 kasus.

"Tapi penurunan karena ada perubahan pola pendokumentasian di sejumlah lembaga negara,” ujarcAnggia di Jakarta, Jumat (26/1).

Laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kata Anggia, juga menunjukkan hal yang sama. Kekerasan terhadap anak sepanjang 2013 mencapai 4.311 kasus. Naik menjadi 5.066 kasus di 2014. Kemudian turun menjadi 3.820 kasus di 2015 dan kembali turun menjadi 3.581 kasus di 2016.

Menurut Anggia, perlu kepedulian semua pihak agar kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat benar-benar menurun. Seperti yang dilakukan Fatayat NU sejak berdiri 66 tahun lalu, terus berkiprah memperkuat dan memberdayakan perempuan Indonesia, khususnya perempuan Nahdiyin.

“Kontinuitas peran Fatayat NU berdiri di atas konsistensi, memadukan unsur-unsur baru dengan bagian yang baik dari tradisi Nusantara,” ucapnya.

Menurut Anggia, konsistensi merupakan pembeda paling penting antara Fatayat NU dengan organisasi gerakan perempuan lain.

Fatayat dibentuk dan digerakkan bukan semata-mata oleh keprihatinan terhadap ‘keterbelakangan’ perempuan dalam ruang sosial melainkan menjaga agar pemberdayaan potensi, keadaan, dan peran perempuan tetap tersambung dengan dua tradisi besar yang menjadi rumah utama Fatayat NU. Yakni, Indonesia dan Islam ahlussunnahwal-jama’ah annahdliyyah.(gir/jpnn)


Menurut Anggia, perlu kepedulian semua pihak agar kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat benar-benar menurun.


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News