Kekeringan, Warga Mulai Krisis Air

Kekeringan, Warga Mulai Krisis Air
Warga terkena dampak kekeringan. Foto: JPG/Pojokpitu

''Di beberapa lokasi, pipa sudah diperbaiki. Jadi, tak semua permintaan setelah kami survei masih membutuhkan air. Ada yang membatalkannya," katanya.

Windarto mengungkapkan, untuk mengantisipasi kekeringan, lima truk tangki telah disediakan BPBD untuk memasok air bersih ke berbagai lokasi di Pacitan.

Tak tanggung-tanggung, total ada 23 ribu liter terpisah dalam lima truk tangki.

Yakni, 3 berukuran 4.000 liter, 1 berukuran 5.000 liter, dan 1 lainnya 6.000 liter. Jika berdasar pengalaman tahun lalu, jumlah itu sudah mencukupi untuk memasok air bersih di 11 kecamatan di Pacitan.

''Nanti air bakunya dari PDAM untuk suplai air bersih," jelas Windarto.

Dia menambahkan, lokasi kecamatan-kecamatan di Pacitan yang berbatu karts dan berbukit membuat air sulit tersimpan saat musim hujan.

Air memang bisa meresap ke dalam tanah. Namun, karena jarak antara permukaan tanah dan sumber air dibatasi bebatuan karts, sumur tradisional sulit dibuat.

Butuh puluhan meter menembus bukit untuk mencari air. Ditambah, mayoritas penduduk di beberapa kecamatan tinggal di atas bukit berbatu keras tersebut.

Lokasi sebagian wilayah di Pacitan yang berbatu karts dan berbukit membuat air sulit tersimpan saat musim hujan sehingga krisis air saat kekeringan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News