Kekeringan, Warga Mulai Krisis Air

Kekeringan, Warga Mulai Krisis Air
Warga terkena dampak kekeringan. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, PACITAN - Kekeringan sudah mulai terjadi di  wilayah Pacitan, Jawa Timur. Parahnya, beberapa desa di Kota 1001 Gua itu sudah mengajukan permintaan dropping air bersih.

Hal tersebut tak terlepas dari semakin minim, bahkan tak adanya, sumber air. "Sudah kami lakukan dropping air," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan Windarto.

Windarto mengungkapkan, setiap hari setidaknya dua hingga tiga truk tangki dropping air dari BPBD Pacitan mendistribusikan air bersih.

Tak jauh berbeda dengan tahun lalu, kebanyakan permintaan datang dari 28 desa yang masuk zona merah kekeringan.

Tahun lalu di antara 12 kecamatan, hanya wilayah Tegalombo yang masuk zona ring dua, tetapi tahun ini berbeda. Di Tegalombo, misalnya, beberapa desa telah mengajukan permintaan air bersih.

"Kebanyakan meminta dropping air karena pipa PDAM mereka rusak," terang Windarto.

Permintaan air juga datang dari Desa Watukarung. Serupa dengan di Kecamatan Tegalombo, rusaknya pipa PDAM menjadi penyebab kesulitan air.

Bencana yang terjadi akhir tahun lalu, lanjut Windarto, menjadi penyebab banyaknya pipa air rusak.

Lokasi sebagian wilayah di Pacitan yang berbatu karts dan berbukit membuat air sulit tersimpan saat musim hujan sehingga krisis air saat kekeringan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News