Kekeringan, Panen Padi 200 Hektar Rusak Berat

Kekeringan, Panen Padi 200 Hektar Rusak Berat
Kekeringan membuat gagal panen. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, BOJONEGORO - Dampak kemarau panjang membuat ratusan hektar tanaman padi di empat desa Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jatim gagal panen.

Para petani rugi jutaan rupiah. Karena itu untuk mengurangi jumlah kerugian mereka terpaksa memanen padi yang rusak, meski dengan hasil seadanya.

Ratusan hektar tanaman padi yang mengalami gagal panen tersebut, berada di Desa Nglarangan, Mejasem, Bungur, dan Sukorejo, Kecamatan Kanor, Bojonegoro.

Kondisi terparah berada di Desa Bungur, di wilayah ini lebih dari 200 hektar tanaman padi rusak parah akibat kekurangan air.

Sebagian besar tanaman mati mengering, dengan kondisi bulir yang menghitam dan daun yang mengering.

Salah satu petani setempat, Bejo, menuturkan tanaman padi rusak parah disebabkan kekurangan air sejak tanaman berumur 60 hari.

"Hal ini disebabkan dampak kemarau panjang, yang membuat sungai dan saluran irigasi mengering sejak sebulan lalu," jelasnya

Jika dalam kondisi normal, lahan miliknya biasa mendapatkan hasil panen 7 kuintal gabah.

"Namun, karena sebagian tanaman gagal panen, hasil yang didapat sekarang merosot drastis, hanya berkisar 2 kuintal saja," tuturnya.

Atas kondisi ini sejumlah petani hanya bisa pasrah, mereka berharap ada bantuan dari pemerintah untuk petani. Terutama penyediaan benih, untuk persiapan musim tanam selanjutnya. (yos/jpnn)


Musim kekeringan melanda empat desa dan membuat tanaman padi rusak berat sehingga gagal panen.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News