Kekurangan Pengajar SMA dan SMK, Papua Barat Mengangkat Guru PPPK

Kekurangan Pengajar SMA dan SMK, Papua Barat Mengangkat Guru PPPK
Kepala Disdikbud Papua Barat Barnabas Dowansiba (ANTARA/HO-Tri Adi Santoso)

Sejauh ini, Pemprov Papua Barat sudah tiga kali merekrut tenaga guru PPPK

Sebanyak 600 tenaga guru direkrut pada gelombang pertama dan kedua.

Sementara, pada gelombang ketiga terdapat 172 guru yang menerima SK PPPK.

Dengan keberadaan 772 tenaga guru PPPK itu, katanya, maka sudah setengah dari kekurangan tenaga guru SMA dan SMK teratasi.

Secara bertahap, Disdikbud Papua Barat akan memenuhi kebutuhan tenaga guru SMA dan SMK di semua kabupaten/kota agar tidak ada lagi kelas yang tidak memiliki guru.

"Kami menargetkan pada 2023 kekurangan guru di Papua Barat bisa teratasi, terlebih banyak lulusan guru dari universitas negeri maupun swasta. Guru-guru tersebut merupakan guru baru dalam pengangkatan PPPK, bukan pemindahan dari satu sekolah ke sekolah lainnya," jelasnya.

Sebagaimana di tingkat SMA dan SMK, kekurangan tenaga guru jauh lebih besar di tingkat pendidikan dasar, yakni SD dan SMP yang saat ini pengelolaannya diserahkan ke pemerintah kabupaten/kota.

Sehubungan dengan itu, Dowansiba meminta pemerintah kabupaten/kota di Papua Barat agar menyediakan anggaran untuk menyekolahkan guru khusus guna mengisi kekurangan tenaga guru di daerahnya masing-masing. (antara/jpnn)

Untuk mengatasi kekurangan guru SMA dan SMK, Pemprov Papua Barat mengangkat guru PPPK.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News