Kelestarian Lingkungan Untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat

Kelestarian Lingkungan Untuk Mendukung Perekonomian Masyarakat
Plt. Direktur Pemulihan Lahan Akses Terbuka KLHK, Sigit Reliantoro. Foto: Humas KLHK

Selain kisah sukses Kawasan Bukit Kandis, Kementerian LHK secara konsisten memperbaiki kualitas lingkungan hidup dengan salah satunya melakukan program pemulihan lahan bekas tambang. Beberapa lokasi hasil pemulihan lahan bekas tambang telah mampu memberikan manfaat kepada masyarakat dengan keunggulannya masing-masing seperti Pemulihan di Desa Argo Wijil – Gunung Kidul dengan pasar ekologisnya, Pemulihan Desa Bambangan – Malang dengan Agro Eduwisata, serta contoh lainnya Pemulihan di Belitung Timur dengan Agro Eduforestry.

Di samping melakukan promosi kawasan Wisata Alam Minat Khusus Bukit Kandis, rombongan KLHK juga berkesempatan untuk melakukan kunjungan ke kantor Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu untuk melakukan pengecekan kondisi dari Stasiun Pemantauan Kualitas Udara Ambien (SPKUA) yang merupakan hasil kerja sama Kementerian LHK dengan Provinsi Bengkulu tahun 2019.

SPKUA sendiri merupakan alat pemantauan kualitas udara ambien yang memantau parameter PM10, PM2,5, SO2, NO2, Ozon, dan Hidrokarbon. Hasil pemantauan akan dioleh menjadi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang memberikan informasi kepada masyarakat tentang kualitas udara Kota Bengkulu berada dalam Kategori baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat dan berbahaya. Kementerian LHK berharap data ISPU yang dihasilkan dapat menjadi sumber informasi rujukan masyarakat terkait kualitas udara dan mampu menjadi pemicu kesadaran masyarakat untuk berprilaku yang mendukung udara bersih.

Kegiatan kunjungan diakhiri dengan penanaman pohon di kawasan Taman Wisata Alam Pantai Panjang dan Pulai Baai serta bersih pantai (coastal cleanup) yang diikuti setidaknya seratus peserta yang terdiri dari Kementerian LHK, Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu, dan perwakilan masyarakat. Kegiatan bersih pantai telah dilakukan oleh Kementeri LHK di 49 titik sejak 2015 dengan jumlah peserta yang terlibat sebanyak 21.348 orang dan jumlah sampah yang dikumpulkan sebesar 48.236 Kg.

Kegiatan CCU ini sangat tepat di tengah upaya kita bersama untuk menyelamatkan ekosistem pesisir dan laut di Bengkulu dari pencemaran sampah plastik, terutama pada situasi pandemic Corona Virus (Covid-19) saat ini.

Hal ini memerlukan perhatian serius dari kita bersama untuk menjadikan potensi lingkungan di Bengkulu, terutama Pantai Panjang sebagai kawasan wisata yang tetap menjaga aspek kenyamanan dan kelestarian lingkungan hidup, terutama pada kondisi pandemic Covid-19.(jpnn)

Tujuan akhir dari upaya pemulihan lahan bekas tambang selain memberikan manfaat ekologis dan ekonomis kepada masyarakat, upaya ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL).


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News