Keluarga Soeharto Bicara soal Gelar Kepahlawanan
Yang Ingin Pak Harto Jatuh Tetap Tak Bisa Gantikan
Jumat, 22 Oktober 2010 – 07:07 WIB
Lalu, bagaimana soal polemik gelar pahlawan nasional untuk Soeharto? "Oh, itu ya?" ujar Probo setelah meminta wartawan koran ini mengulangi pertanyaan sampai dua kali. Dia menegaskan bahwa Soeharto tak perlu apa-apa. Tidak butuh gelar pahlawan. "Ewadene (seandainya) diberi gelar pahlawan nasional, itu penghargaan yang tinggi. Tapi, Pak Harto ndak butuh itu," ujarnya.
Yang membikin Probo miris adalah sikap masyarakat yang memandang Pak Harto begitu negatif. Pandangan miring tersebut menguat lagi seiring adanya wacana pemberian gelar pahlawan nasional untuk pria yang memimpin Indonesia selama 32 tahun itu.
Ada yang menilai, Pak Harto adalah pemimpin tiran yang semena-mena. Sejumlah kalangan memandang Soeharto melakukan pelanggaran HAM superbesar. Dia juga represif serta otoriter. "Saya tidak bermaksud membela keluarga, ya. Tapi, selama ini banyak pandangan yang salah. Ada yang bilang Pak Harto menumpuk kekayaan, punya bungker di tiap rumahnya, punya istana. Apa buktinya?" ujar Probo.
Menurut dia, semua itu hanya isu. Pihak berwenang tak bisa membuktikan itu dan pemerintah tak pernah membantah isu tersebut lewat pembuktian yang tidak terbukti itu. "Karena itu, yang timbul ya pandangan jelek tentang Pak Harto," katanya.
Masyarakat Indonesia boleh berpolemik soal layak tidaknya mantan Presiden Soeharto menyandang gelar pahlawan nasional. Tapi, bagi keluarganya, kelayakan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor