Keluarga Tak Percaya Ichwan Pelaku Bom Kampung Melayu

Keluarga Tak Percaya Ichwan Pelaku Bom Kampung Melayu
Bom Kampung Melayu. Foto: dok/Jawa Pos

Bahkan, saat kejadian bom Kampung Melayu itu, Dedi mengaku sempat mengobrol dengan AK. Menurutnya, obrolan soal kejadian bom itu sangat biasa. "Makanya saya sangat percaya, bahkan 80 persen percaya bahwa AK tidak terkait dengn bom tersebut," terangnya. 

Bagian lain, Densus 88 Anti Teror telah menangkap seseorang berinisial B di wilayah Cibubur. Kadivhumas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, B belum diketahui perannya. Namun, penangkapan itu dilakukan karena B diketahui berkomunikasi dengan salah satu pelaku, tepat sehari sebelum aksi keji terjadi. "Mereka saling berkomunikasi, tapi masih dipastikan," paparnya. 

Untuk mengetahui rangkaian kasus tersebut, Densus 88 Anti Teror memiliki waktu 7 x 24 jam. "Jadi tunggu dulu semua, saat ini sedang dirangkai. Pemeriksaan dilakukan pada semua yang ditangkap. Kalau memang cukup unsurnya tentu akan dinaikkan statusnya," urainya. 

Sementara itu, kondisi Bripda Yogi Aryo Yudistiro, korban bom di halte Trans Jakarta Kampung Melayu, masih belum benar-benar pulih. Hingga kemarin (28/5), Yogi masih belum bisa turun dari ranjang di ruang perawatan RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur. Yang paling parah, mata sebelah kiri anggota Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya itu terancam buta.

Yuli Hari Utomo, ayah Yogi, menuturkan berdasarkan informasi yang didapatkan dari dokter mata yang merawat, kondisi mata Yogi memang parah. Lantaran, kornea mata Yogi tertembus serpihan ledakan bom pada Rabu (24/5) malam. ”Untuk sembuh sekali sulit kata dokter matanya,” ujar Yuli yang ditemui di lobi RS Premier Jatinegara, siang kemarin.

Sedangkan kondisi mata sebelah kanan relatif lebih bagus. Tapi, memang tidak bisa sembuh 100 persen juga. ”Kalau kanan diusahkan 75 persen,” ungkap pria yang bertugas di Kantor Imigrasi Depok itu.

Yuli menuturkan bahwa dia mendapatkan informasi kalau ada rencana untuk membawa putranya berobat ke Singapura. Sama seperti perlakuan yang diberikan kepada penyidik KPK Novel Baswedan yang juga terluka parah pada matanya. Yuli pun sangat gembira medapatkan kabar tersebut. Dia menuturkan putranya terluka parah pada saat bertugas untuk negara.

"Ada informasi dari petinggi Polri ada yang menyarankan berobat ke Singapura. dan saya sangat setuju kalau ada yang membiayai ke Singapura saya siap,” kata dia dengan wajah semringah. Dia menuturkan akan menyiapkan dokumen yang diperlukan. Misalnya paspor untuk Yogi. ”Makanya besok saya usahakan untuk pembuatan paspor untuk anak saya. Ya kalau sewaktu-waktu berangkat ke Singapura siap,” tuturnya. (idr/jun/syn)


Keluarga dari Ichwan Nurul Salam belum percaya sanak saudara mereka itu adalah pelaku bom di Terminal Kampung Melayu. Namun demikian Polri sudah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News