Kemdiknas Luncurkan 3 Tulkit Pendidikan Inklusif

Kemdiknas Luncurkan 3 Tulkit Pendidikan Inklusif
Kemdiknas Luncurkan 3 Tulkit Pendidikan Inklusif
Dikatakan, anak berkebutuhan khusus mempunyai dua layanan mendasar. Layanan itu untuk mengatasi kecacatan mereka dan standar yang sama dalam alat pembelajaran dengan anak normal seperti baca, tulis, hitung, dan melek komputer. "Pelayanan inklusi menggunakan pendekatan manajemen berbasis sekolah," imbuhnya.

Head of Education Unit UNESCO Office Jakarta Anwar Alsaid menyampaikan, selain sebagai panduan untuk pendidikan inklusif, buku ini juga dapat digunakan untuk anak-anak normal terutama yang memiliki latar belakang yang berbeda. Menurut dia, pendidikan inklusif penting bagi negara yang memiliki keragaman bahasa dan budaya.

"Indonesia adalah negara yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu. Kami pastikan pendidikan dapat diakses oleh semua," tuturnya.

Berdasarkan data Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar saat ini ada 1.600 lebih sekolah dasar (SD) dan 300 lebih sekolah menengah pertama (SMP) yang menyelenggarakan program pendidikan inklusif melayani 30 ribu anak berkebutuhan khusus.

Sementara jumlah sekolah luar biasa SD dan SMP negeri sebanyak 516 sekolah, sedangkan SD dan SMP swasta sebanyak 2.113 sekolah. Sejak delapan tahun terakhir pendidikan inklusif telah menjadi solusi alternatif mewujudkan pendidikan untuk semua (education for all). (cha/jpnn)

JAKARTA- Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) meluncurkan tiga tulkit pendidikan inklusif. Perangkat dalam bentuk buku ini digunakan sebagai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News