Kemdiknas Siap Tarik Buku Seri SBY
Jika Buku Tak Masuk Daftar BSNP
Senin, 24 Januari 2011 – 19:43 WIB
Dijelaskan Dodi, jika penyebaran buku SBY tersebut terbukti melanggar aturan yang ditetapkan, maka Kemdiknas siap menarik buku tersebut dari peredaran. “Ini harus diselidiki. Jika nantinya buku tersebut hanya digunakan sebagai bahan pengayaan, maka boleh dipergunakan. Tapi kalau tidak, kita akan tarik,” paparnya.
Dikatakannya, buku bahan pengayaan bukanlah buku wajib bagi para siswa. Buku pengayaan, lanjutnya, hanya digunakan sebagai buku penunjang dalam proses belajar pengajar. “Buku pengayaan bukan merupakan bagian dari struktur kurikulum,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, buku seri "Lebih Dekat dengan SBY" masuk dalam daftar pengayaan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Buku itu didapat dari program DAK untuk sebuah SMP di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. "Buku ini saya temukan waktu reses kemarin di daerah pemilihan saya, kabupaten Tegal, di sebuah SMP. Ini kata kepala sekolahnya program dana alokasi khusus," kata anggota Komisi X DPR, Rohmani. Ia menilai buku tersebut memang bagus dan mendidik. Akan tetapi, terasa kurang cocok dibaca oleh siswa SMP. (cha/jpnn)
JAKARTA—Sekrertaris Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Dodi Nandika menjelaskan, Kemdiknas telah menurunkan tim khusus untuk
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar