Kemenangan Calon PDIP di Wakatobi Diwarnai Intimidasi

Kemenangan Calon PDIP di Wakatobi Diwarnai Intimidasi
Kemenangan Calon PDIP di Wakatobi Diwarnai Intimidasi
JAKARTA - Sidang pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara  dengan agenda pemeriksan saksi-saksi kembali digelar Mahkamah Konstitusi (MK). Pemeriksaannya ada yang melalui video confrence untuk saksi pihak terkait pasangan Hugua-Arhawi (Surgawi) yang dikumpul di Fakultas Hukum Universitas Haluoleo, sebagian pula ada saksi yang hadir di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Termasuk sisa saksi  penggugat yang belum semua diambil keterangannya.

Dalam sidang yang dipimpin Ketua MK Mahfud MD, saksi pengugat lagi-lagi membeberkan bentuk intimidasi yang dilakukan tim sukses pasangan Surgawi yang diusung PDIP. Seperti yang diungkap La Kolu. Kata dia, dirinya diusir dari Wakatobi oleh Abdul Muis, sala seorang tim sukses Surgawi karena tidak mendukung calon incumbent itu.

"Jam 1 dini hari yang mulia, Abdul Muis berteriak mengusir saya dari Wakatobi karena tidak mendukung Surgawi. Padahal dia ini seorang guru di SMP N 1 Tomia dan PNS," kata La Kolu pada sidang perkara Nomor 40/PHPU.D-IX/2011 di Gedung MK, Kamis (28/4).

Intimidasi itu juga dialami Rafiudin. Guru sekolah tempat anaknya tercatat sebagai pelajar diancam tidak naik kelas jika pihaknya tidak memilih pasangan Surgawi. "Dia titip pesan kepada anak Saya, kalau tidak memilih Surgawi maka anak Saya tidak akan naik kelas," katanya.

JAKARTA - Sidang pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara  dengan agenda pemeriksan saksi-saksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News