Kemendiknas Bangun SMK Unggulan di MP3EI
Kamis, 14 Juli 2011 – 11:12 WIB
’’Hasil survei 2010, 40 persen lulusan SMK dari total 900 ribuan langsung dapat kerja setelah lulus. 25-30 persen harus menunggu sampai 4 bulan baru bekerja. 3-4 persen coba berdagang. Sedangkan 12-14 melanjutkan ke perguruan tinggi dan politeknik. Angka ini yang coba kita perbesar,’’ katanya.
Baca Juga:
Sejak 2006, lanjut Joko, terjadi perubahan besar dalam SMK. Hampir setiap tahun salary (gaji) pekerja lulusan SMK cenderung naik. Ini berdasarkan penelitian pada lulusan yang bekerja sesuai keahliannya. Persoalan sekarang ini, bagaimana membuat lapangan pekerjaan sesuai kebutuhan.’’Kita sesuaikan dengan arah pertumbuhan kerja. Keahlian SMK didorong membuat pekerjaan,’’ katanya.
Tidak hanya mengembangkan SMK sesuai MP3EI, tambah Joko, pihaknya juga mensinkronkan dengan rencana Mendiknas meningkatkan 3 program studi di perguruan tinggi, yaitu teknik, pertanian, dan sains.’’Pada 2009, semua siswa SMK pertanian diberikan beasiswa Rp 65 ribu per bulan per siswa. Ketika itu yang mendapatkan mencapai 100 ribu lebih. Setelah anggaran dipangkas, hanya bisa memberikan 50 ribu beasiswa,’’ katanya. (cdl)
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan mengembangkan SMK unggulan di daerah-daerah yang termasuk dalam Masterplan Percepatan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Wakil Ketua MPR Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Konsisten Dilakukan
- Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka, ITB Dipilih sebagai Lokasi Pertama
- 200 Praja IPDN Masuk Latsitardanus XLIV, Rektor Hadi: Ikhlas & Tanggung Jawab
- Gelar IYSDGS 2024, Universitas Bakrie Dorong Anak-Anak Muda RI Lebih Banyak Aksi
- Fauzie Yusuf Siap Lakukan Pembenahan Kurikulum Universitas Jayabaya
- 25 PTN Buka Pendaftaran SMMPTN-Barat 2024, Kuota Banyak, Ada Kebijakan Baru