Kementan Apresiasi Polisi Masyarakat Pertanian di Ciamis

Kementan Apresiasi Polisi Masyarakat Pertanian di Ciamis
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi. Foto: Humas Kementan.

Dedi mencontohkan bagaimana seorang petani milenial di Cianjur yang merupakan anak didiknya mampu memanfaatkan pasar dan mengubah pertanian menjadi bisnis yang menjanjikan.

"Di Cianjur saya ada anak milenial dia mengola ratusan hektare pertanian. Namanya Kang Sandi usianya 28 tahun. Dia berdagang melalui aplikasi. Order terus masuk meski dia lagi tidur," tutur Dedi. 

Dia berharap Konstratani mampu membimbing petani memasarkan produknya hingga tak hanya sekadar menjual produk pertanian, tetapi lebih kepada bisnis.

"Kostratani harus seperti itu. Bukan hanya mengajarkan cara menanam, tetapi juga bagaimana caranya menjual, termasuk kepastian pasar," tutur Dedi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyatakan Kostratani lebih cepat menggerakkan pembangunan pertanian perdesaan menuju  maju, mandiri dan modern.

"Peran itu nantinya digerakkan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sebagai pusat pelaksanaan Kostratani dengan mengefektifkan penyuluhan dan meningkatkan keahlian para penyuluh pertanian," ujarnya.

Menurutnya, Kostratani didesain agar bisa mengidentifikasi potensi komoditas unggulan lokal yang bisa mendongkrak pendapatan dan kesejahteraan petani.

Ia optimistis dengan peningkatan SDM dan teknologi, pertanian Indonesia akan bertansformasi menjadi unggul. (*/jpnn)

Polmas Pertanian tak hanya sekadar memastikan gangguan kamtibmas belaka, namun membantu menghubungkan petani dengan pasar.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News