Kementan Beber Cara Percepat Program Serasi via Pengelolaan Excavator

"Brigade ini menjadi pengelola alsintan agar penggunaannya lebih maksimal. Kami akan mengubah cara penanganan alsintan. Bila di kelompok tidak maksimal, maka pengelolaannya diserahkan ke Brigade," kata Sarwo Edhy
Dari sisi biaya, lanjutnya, petani akan lebih hemat. Menurutnya, selama ini petani harus mengeluarkan dana Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta per hektare untuk sewa Alsintan.
Dengan Brigade, petani cukup membayar Rp 600 ribu sampai Rp 700 ribu per hektare untuk biaya bensin dan honor operator.
"Dengan cara ini, saya optimistis produksi akan meningkat. Di sisi lain, pemda juga ikut terlibat dalam pengelolaan bantuan pusat. Pusat memberikan bantuan alsin, daerah kebagian melakukan perawatan," pungkas Sarwo. (adv/jpnn)
Menteri Pertanian (Mentan) RI Amran Sulaiman mengatakan, bantuan excavator yang diberikan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengoptimasi lahan rawa di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel), harus digunakan secara berkelompok se
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wamentan Sudaryono Kunjungi Pusat Pertanian di Belanda, Ini Tujuannya
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono Jadi Ujung Tombak Mencapai Swasembada Pangan