Kementan Beber Cara Percepat Program Serasi via Pengelolaan Excavator

Kementan Beber Cara Percepat Program Serasi via Pengelolaan Excavator
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bercengkerama dengan petani. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) RI Amran Sulaiman mengatakan, bantuan excavator yang diberikan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengoptimasi lahan rawa di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel), harus digunakan secara berkelompok seperti brigade alat mesin pertanian (Alsintan).

Menurutnya, hanya dengan cara ini penggunaan excavator dapat lebih maksimal dengan biaya yang lebih hemat.

Untuk memperlancar progam Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi), Mentan Amran menginginkan ada 5 sampai 6 excavator yang mengerjakan satu lokasi sekaligus. Dengan bergerak dalam tim, pengawasannya akan mudah dan murah. Jika bekerja sendiri-sendiri, biayanya akan mahal karena butuh pengawas yang banyak.

"Mau yang mudah dan murah atau yang susah dan mahal? Tolong ikuti prosedur. Satu lokasi kerjakan dengan 5 excavator sekaligus, sehingga cepat bergerak nya. Beda kalau 1 lokasi hanya 1 mesin. Beda spiritnya. Dalam 1 brigade lebih cepat,” ujar Mentan Amran, saat meninjau perkembangan program Serasi, di Batola, Sabtu (25/5).

Dengan optimasi lahan sawah rawa, Mentan Amran optimistis Kalsel akan menjadi salah satu tumpuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

Untuk merealisasikan optimisme Kalsel menjadi tumpuan pemenuhan kebutuhan pangan, pemerintah menurunkan puluhan excavator yang nilainya bisa mencapai Rp 3 miliar per unit.

"Excavator digunakan untuk menyiapkan irigasi. Sehingga penggunaan bibit varietas Inpari 2 yang cocok untuk lahan rawa, bisa optimal meningkatkan produktivitas panen padi," kata Mentan Amran.

Brigade Alsintan yang diprogramkan Kementan dinilai sangat membantu para petani. Alasannya, untuk meminjam sewa Alsintan dari brigade Alsintan ini banyak keuntungannya.

Menteri Pertanian (Mentan) RI Amran Sulaiman mengatakan, bantuan excavator yang diberikan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengoptimasi lahan rawa di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel), harus digunakan secara berkelompok se

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News