Kementan dan BPS Bersinergi Mendata Bawang Putih Nasional

Kementan dan BPS Bersinergi Mendata Bawang Putih Nasional
Petani bawang putih. Foto: Kementan

Lokasinya juga tak beranjak dari sentra utama seperti Temanggung, Tegal, Karanganyar dan Lombok Timur.

"Setelah pencanangan swasembada bawang putih 2021, diharapkan tahun-tahun mendatang luas panen dan produksinya akan semakin meningkat. Tahun 2018 ini kami targetkan tanam bawang putih lebih dari sebelas ribu hektare di 79 kabupaten", tutur Prihasto.

Terkait wajib tanam dan produkai bawang putih oleh importir bawang putih, Kementan mengharuskan realisasi tanam dan produksinya tercatat database statistik BPS.

Praktiknya, importir akan dibantu oleh petugas mantri statistik (mantis) di tingkat kecamatan.

Setelah tercatat, data tersebut akan dilaporkan ke BPS dan Dinas Pertanian kabupaten setempat.

"Saat panen, importir akan didampingi petugas pusat, dinas pertanian dan mantri statistik kecamatan untuk menghitung produksinya dengan metode ubinan", jelas Prihasto.

Sementara itu, Kasubdit Produksi Hortikultura BPS Rita Setiawati menyambut baik upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan kualitas data bawang putih.

"BPS bertugas menyiapkan tools atau metode pencatatan dan validasi data SPH yang dilaporkan oleh petugas mantri statistik. Sebab, program swasembada bawang putih ini masih relatif baru. Kami siap terjunkan tim ke lapang bersama Tim Kementan,” kata Rita.

Badan Pusat Statistik (BPS) aktif menjalin kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait, tak terkecuali Kementerian Pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News