Kementan Gugah Semangat Juang Penyuluh Pertanian Sediakan Pangan Nasional

Kementan Gugah Semangat Juang Penyuluh Pertanian Sediakan Pangan Nasional
Ngobrol Asyik (Ngobras) Penyuluhan Volume 35 yang bertemakan "Strategi Ketersediaan Pangan Nasional" di Bogor, Selasa (5/9). Foto: Kementan

"Sehingga Indonesia dapat melalui krisis pangan. Termasuk upaya diversifikasi pangan dengan mengonsumsi pangan lokal seperti jagung, ubi, singkong dan lainnya. Bukan beralih ke pangan impor seperti mie gandum dan olahan gandum lainnya," tegas Kabadan.

Keterkaitan peranan penyuluh dengan teknologi dipaparkan Peneliti Tanaman Pangan APERTANI Sumarno menjelaskan bahwa sejarah pengadopsian teknologi pertanian secara cepat oleh petani melalui penyuluh pertanian.

"Petani bisa tanam 2-3 kali, produksi beras meningkat sampai 300 persen. Sebelumnya hanya tanam 1 kali setahun," katanya.

Dia menjelaskan dampak positif teknologi revolusi hijau yang dilakukan dengan koordinasi penyuluh pertanian.

Penyuluh Pertanian bersama insan pertanian, diakui Sumarno berperan sangat besar dalam pembangunan pertanian dan peranan tersebut terus ditingkatkan hingga saat ini.

"Berperan adalah berguna manfaat bagi petani, sebagai insan Pertanian. Bukan hanya sebagai PNS saja," tegasnya.

Sementara itu, Mulyono Machmur yang menjadi saksi sejarah penyuluhan pertanian, memaparkan Sistem Nasional Bimbingan Masyarakat (Bimas) mampu dekat dengan petani karena peranan penyuluh.

Selain itu, peran kepemimpinan formal seperti kepala daerah dan kepemimpinan nonformal seperti kepala adat, kepala agama setempat juga berperan langsung mendekatkan program dengan petani.

Kementan meningkatkan peran dan fungsi serta semangat penyuluh pertanian dalam strategi ketersediaan pangan nasional, terutama menghadapi El Nino.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News