Kementan Kembangkan Family Farming untuk Atasi Daerah Rentan Rawan Pangan
Untuk itu tambah Agung, pemerintah daerah harus membangun cadangan pangan dan mengalokasikan anggarannya.
Dibagian lain Agung mengatakan, target pembangunan ketahanan pangan adalah terpenuhinya kebutuhan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Dari 267 juta penduduk Indonesia, semuanya harus terpenuhi kebutuhan pangannya. Tidak boleh ada yang kekurangan pangan," tegas Agung.
Komitmen Menteri Dalam Negeri, sebagaimana dinyatakan oleh Muhammad Hudori, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah menegaskan dalam arahannya bahwa terdapat dua rekomendasi utama kepada Pemerintah Daerah terkait ketahanan pangan.
Pertama, program dan kegiatan ketahanan pangan harus menjadi prioritas dalam perencanaan dan penganggaran pembangunan daerah. Kedua, pengelolaan ketahanan pangan dilaksanakan secara sinergi dan terpadu baik pusat maupun daerah.
Hadir pada acara ini adalah wakil-wakil dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementan, Kemendagri, Kepala Bappeda provinsi, Kadis PUPR Prov, Kadistan Provinsi, Kepala Bappeda 74 Kab, Kadistan dan Kadis PUPR 74 Kabupaten dan perwakilan ADB.(jpnn)
Untuk mengatasi masalah kerentanan rawan pangan, mulai 2020 Kementan akan melakukan intervensi melalui dua kegiatan utama. Pertama Family Farming atau Pertanian Keluarga.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran
- Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah
- Pupuk Indonesia Bersama BUMN Brunei Darussalam Dukung Ketahanan Pangan Regional ASEAN
- Pengumuman, Petani Terdaftar Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi di KPL Resmi
- BPJPH-Ditjen PKH Koordinasikan Percepatan Sertifikasi Halal Produk Olahan Peternakan
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke