Kementan Kenalkan Tanam Kedelai dan Jagung dengan Sistem Methuk

Kementan Kenalkan Tanam Kedelai dan Jagung dengan Sistem Methuk
Lahan kedelai di Indonesia. Foto: ilustrasi/ dok Kementan

Menurut Suwandi, dengan pola sistem methuk maka kebutuhan air masih terbantu dari hujan, dan sistem ini sudah berjalan sampai sekarang.
Kondisi ini cocok diterapkan di area yang dikelola oleh Perhutani, misalnya di Lamongan, Tuban, Ponorogo dan daerah lainnya.

“Saya meminta penyuluh untuk melakukan edukasi kepada petani. Di Grobogan sistem methuk dilakukan pada lahan kering IP400," jelasnya.

Suwandi memaparkan di Kabupaten Grobogan ada pelaksanaan sistem methuk yang disebut Methuk Jempolan (Methuk Jemput Pola Tanam).

Contoh pola pertanamannya, jika panen jagung pada tanggal 20 Januari, maka sebelumnya, pada tanggal 25 Desember, petani menanam kedelai dan diperkirakan panen kedelai pada 20 Maret.

Sebelum panen kedelai, disisipkan tanam jagung 10 hari sebelumnya, yaitu tanggal 10 Maret.

"Jadi sistemnya susul menyusul dan dengan pola ini petani akan sangat sibuk di sawah. Selain di sawah, dapat dilakukan juga tanam kedelai di lahan perkebunan, di sela-sela sawit,” sambung Suwandi.

Direktur Aneka Kacang dan Umbi Yuris Tiyanto menyampaikan teknis pertanaman sistem methuk.

“Untuk sistem methuk, penggunaan mesin memang menyulitkan. Petani kita masih panen menggunakan sabit," terangnya.

Kementan mengenalkan tanam jagung dan jagung dengan sistem Methuk sebagai terobosan untuk mendukung upaya pemerintah mewujudkan target 1 juta ton kedelai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News